Kasus Penculikan & Pembunuhan KCP Bank BUMN di Cempaka Putih: Polda Metro Jaya Ringkus 15 Tersangka

3 weeks ago 16

Kepritoday.comPolda Metro Jaya terus mengungkap kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37). Hingga Selasa, 26 Agustus 2025, total 15 tersangka yang diduga terlibat dalam aksi keji ini telah berhasil diringkus.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan oleh dua tim berbeda. Sembilan tersangka dibekuk oleh Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras), sementara enam lainnya ditangkap oleh Subdit Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. “Ada 15 orang,” ujar Ade Ary di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (26/8/2025).

Kronologi dan Penangkapan

Kasus ini bermula pada Rabu, 20 Agustus 2025, ketika Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, usai menghadiri rapat. Rekaman CCTV menunjukkan korban disergap beberapa orang dari mobil putih yang terparkir di samping mobilnya, lalu dipaksa masuk ke dalam kendaraan tersebut. Keesokan harinya, jasad korban ditemukan di persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, dalam kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat, mata dilakban, dan tubuh penuh luka lebam. Hasil autopsi mengungkapkan bahwa korban tewas akibat hantaman benda tumpul di dada dan leher, menyebabkan kesulitan bernapas.

Penangkapan dimulai pada Kamis, 21 Agustus 2025, dengan ditangkapnya empat pelaku penculikan berinisial AT, RS (alias Eras), RAH, dan RW. Tiga di antaranya (AT, RS, RAH) diringkus di Jalan Johar Baru III No. 42, Jakarta Pusat, sementara RW ditangkap di Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur, saat berusaha melarikan diri. Keempatnya diduga sebagai eksekutor lapangan.

Kemudian, pada Sabtu, 23 Agustus 2025, tiga tersangka lain, yaitu DH, YJ, dan AA, ditangkap di Solo, Jawa Tengah, sekitar pukul 20.15 WIB oleh tim gabungan Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang, dan Polres Demak. Sehari setelahnya, Minggu, 24 Agustus 2025, tersangka berinisial C diringkus di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pukul 15.30 WIB. Keempatnya diduga sebagai aktor intelektual yang merencanakan aksi ini, dengan salah satunya, Dwi Hartono (DH), diketahui sebagai pengusaha bimbingan belajar online.

Sementara itu, tujuh tersangka lainnya masih dalam proses pendalaman untuk memastikan peran mereka. Identitas dan motif lengkap belum diungkap karena penyidikan masih berlangsung.

Penyelidikan Berhati-hati

Kombes Pol. Ade Ary menegaskan bahwa Polda Metro Jaya menerapkan prinsip kehati-hatian dan proporsionalitas dalam penanganan kasus ini. “Proses pemeriksaan membutuhkan waktu. Kami mohon bersabar,” katanya, menjelaskan bahwa identitas, peran, dan motif para pelaku belum bisa diumumkan secara rinci untuk menjaga integritas penyidikan.

Pihak kepolisian juga masih mengejar kemungkinan keterlibatan pelaku lain, termasuk “bos” di balik aksi ini yang diduga masih buron. Ada spekulasi bahwa motifnya bisa berkaitan dengan fraud atau kecurangan di internal bank, seperti kredit fiktif, meskipun hal ini belum dikonfirmasi secara resmi. Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, telah buka suara terkait dugaan ini, namun detailnya masih menunggu hasil penyelidikan.

Fakta Tambahan

  • Kondisi Korban: Jasad Mohamad Ilham Pradipta ditemukan pada Kamis, 21 Agustus 2025, pukul 05.30 WIB, di persawahan Bekasi. Autopsi menunjukkan kematian akibat trauma benda tumpul, dengan luka di dada dan leher.
  • Peran Pelaku: Dari 15 tersangka, empat di antaranya (AT, RS, RAH, RW) adalah pelaku lapangan yang melakukan penculikan, sementara empat lainnya (C, DH, YJ, AA) diduga aktor intelektual. Tujuh tersangka lainnya masih diperiksa untuk menentukan peran mereka.
  • Pernyataan Hukum: Kuasa hukum para pelaku penculikan, Adrianus Agal, menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban dan menyebut adanya keterlibatan oknum dari instansi tertentu, meskipun belum ada konfirmasi resmi soal ini.

Respons Publik dan Langkah Selanjutnya

Kasus ini mengguncang publik karena melibatkan pejabat bank BUMN dan menunjukkan sifat kejahatan terorganisir. Polda Metro Jaya berkomitmen mengusut tuntas kasus ini dengan pendekatan profesional dan transparan, menggunakan metode scientific crime investigation. Penyelidikan masih berfokus pada motif, keterlibatan pihak lain, dan hubungan antar-tersangka.

Keluarga korban, melalui adik ipar Mohamad Ilham Pradipta, Intania Rizky Utami, menyatakan kecurigaan bahwa korban dibuntuti karena posisi parkir mobil pelaku bersebelahan dengan mobil korban. Rekaman CCTV menjadi bukti kunci dalam pengungkapan awal kasus ini.

Dengan 15 tersangka yang sudah ditangkap, Polda Metro Jaya terus mendalami kasus ini untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarga. Publik diminta bersabar menanti perkembangan resmi dari kepolisian.

>>tribratanews

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |