Kepritoday.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Diskominfo mengumumkan peluncuran program nasional pemanfaatan sisa bijih bauksit atau stockpile. Program ini menjadi bagian dari langkah legal dan strategis mengelola sisa pertambangan yang selama ini terbengkalai.
Kepri Jadi Pilot Project Nasional
Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan bahwa peluncuran ini menandai Kepri sebagai pilot project nasional pengelolaan sisa bijih bauksit. Total sebanyak 4,2 juta ton bauksit hasil rampasan akan dilelang melalui mekanisme terbuka dan transparan.
Menko Polhukam Launching Eksekusi Bauksit Rampasan
Menko Polhukam Mahfud MD hadir langsung dalam peluncuran eksekusi bauksit rampasan tersebut. Ia menegaskan ini adalah bukti nyata bahwa penegakan hukum sektor pertambangan tidak main-main.
Sekda Tanjungpinang: Komitmen Atasi Isu Pertambangan
Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, menyebut peluncuran ini sebagai bukti komitmen bersama mengatasi isu pertambangan liar. Ia berharap langkah ini menumbuhkan dampak ekonomi untuk masyarakat lokal.
Gubernur Kepri: Perusahaan Bebas Ikut Lelang Bauksit
Gubernur Ansar juga menyampaikan bahwa seluruh perusahaan—bahkan yang pernah disita produknya—tetap bisa mengikuti lelang selama memenuhi aturan hukum. Hal ini sebagai bagian dari keterbukaan dan efektivitas pemanfaatan sumber daya.
Ansor dan BUMA Dukung Ekonomi Perbatasan
Dalam momentum ini, Gerakan Pemuda Ansor juga membangun Kantor Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) di Kepri untuk mendukung geliat ekonomi perbatasan. Mereka menyatakan siap bersinergi dalam pengelolaan sumber daya yang legal dan bermanfaat.
Kasus Rudapaksa Lansia Gegerkan Kepri
Di tengah euforia peluncuran program nasional, publik Kepri dikejutkan oleh kasus kriminal. Seorang lansia bernama Peng Hua diamankan polisi karena diduga merudapaksa keponakannya sendiri yang masih di bawah umur. Kasus ini tengah ditangani serius oleh pihak berwenang.
Berita lengkap Presmedia
Hari ini, Kepri menjadi pusat perhatian nasional melalui peluncuran proyek pemanfaatan bauksit rampasan. Langkah ini membuka harapan baru terhadap legalitas, transparansi, dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam. Namun, tantangan sosial seperti kasus kekerasan seksual juga masih menjadi pekerjaan rumah bersama.