Kepritoday.com – Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menunjukkan performa luar biasa pada Triwulan II tahun 2025. Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, pertumbuhan ekonomi daerah ini mencapai 7,14 persen secara tahunan (year-on-year). Capaian ini menempatkan Kepri sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di seluruh wilayah Sumatera.
Pertumbuhan signifikan ini ditopang oleh berbagai sektor utama yang mengalami peningkatan tajam. Aktivitas perdagangan internasional menjadi salah satu pendorong utama, di mana kinerja ekspor dan impor Kepri masing-masing meningkat sebesar 41,52 persen dan 43,53 persen secara tahunan. Ekspor komoditas unggulan non-migas, seperti mesin atau peralatan listrik, mencatatkan lonjakan pertumbuhan hingga 84,58 persen. Sementara itu, ekspor mesin-mesin atau pesawat mekanik juga melonjak sebesar 77,57 persen.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Kepri tetap menjadi pusat industri dan perdagangan luar negeri yang strategis di kawasan barat Indonesia. Kinerja ekspor yang impresif ini turut menegaskan peran vital kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) sebagai sentra manufaktur dan ekspor nasional.
Di sektor produksi, geliat pembangunan tercermin dalam realisasi pengadaan semen yang naik 45,22 persen. Aktivitas konsumsi energi turut meningkat, tercermin dari penjualan listrik yang tumbuh sebesar 24,48 persen. Pertumbuhan konsumsi industri menjadi kontributor terbesar dengan lonjakan sebesar 73,14 persen. Selain itu, sektor pertambangan juga mencatat performa gemilang. Produksi minyak mentah naik sebesar 44,12 persen, sementara produksi gas alam tumbuh 31,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tak hanya sektor industri, sektor pariwisata juga menunjukkan pemulihan yang kuat. Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kepri meningkat sebesar 31,64 persen. Kenaikan ini turut didukung oleh peningkatan jumlah penumpang moda transportasi laut dan udara sebesar 3,75 persen. Data ini menjadi sinyal positif bahwa sektor pariwisata kembali bergairah, khususnya di destinasi unggulan seperti Batam, Tanjungpinang, dan Bintan.
Sementara itu, dari sisi investasi, Kepri mengalami lonjakan yang luar biasa. Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat naik 155,15 persen, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh 110,8 persen secara tahunan hingga akhir Triwulan II 2025. Capaian ini menandakan tingginya kepercayaan investor baik asing maupun domestik terhadap iklim usaha di Kepri.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi sebesar 7,14 persen ini menegaskan posisi Kepulauan Riau sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama di Sumatera. Kontribusi Kepri terhadap total perekonomian di wilayah Sumatera kini mencapai 7,18 persen. Dengan kombinasi sektor industri yang kuat, pemulihan pariwisata, dan ledakan investasi, Kepri memperlihatkan daya saing ekonomi yang kian solid.
Momentum pertumbuhan yang sedang berlangsung ini menjadi peluang penting untuk memperkuat pondasi ekonomi daerah, terutama dengan mendorong pemerataan pembangunan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan percepatan proyek-proyek infrastruktur yang berdampak langsung pada produktivitas.
Untuk informasi dan data lengkap pertumbuhan ekonomi Kepri Triwulan II 2025, masyarakat dapat mengakses laman resmi BPS Provinsi Kepulauan Riau di https://kepri.bps.go.id.